Anak Muda yg Sukses
FITGHING..!!! |
bagaimana kabar kalian hari ini..?
semoga kalian sehat-sehat saja yaa..!
pada kesempatan kali ini "from pinka the winner" akan memberitahu kalian tentang kecil-kecil kaya raya
haaah..! maksudnya apa tuh?!, artinya adalah saat mereka-mereka masih kecil mereka sudah dapat berkarya dan menghasilkan uang
hebat banget yaaa.. saat masih kecil sudah dapat berkarya..! tapi ada satu pertanyaan lagi nih...!
apa tuh pertanyaannya.? mereka-mereka itu siapa sihh.. aku bingung?
kalo mau tau siapa saja orang-orang yg sudah bisa berkarya saat masih kecil mari.. kita simak
baik-baik ceritanya..!!
1. Hart Main
Hart Main memulai bisnis nya pada umur 13 tahun, ide ini muncul saat dia menemukan lilin kaleng dengan aroma maskulin. saat itu Hart ingin mencoba untuk membuat lilin kaleng beraroma untuk pria. Hart menamai lilin kaleng ciptaanya "ManCan".awal-awalnya, kaleng "ManCan" dibuat dari kaleng sup yg didaur ulang.
Hart memulai bisnisnya saat melihat adik perempuanya, Camryn, menjual lilin beraroma bagi wanita untuk pengumpulan dana sekolah.
menemukan aroma yg diinginkan bukan lah hal yg mudah bagi hart. dia mencoba berbagai formula, terus-menerus sampai berhasil menemukan "ManCan" yg sekarang ini.
produk pertama Hart dibawa oleh ayah dan ibunya ke kantor, ternyata teman-teman kerja mereka menyukainya dan membeli lilin beraroma rumput segar. bisnis Hart pun semakin berkembang. pertama kali memperkenalkan "ManCan" ke seluruh Amerika serikat pada talk show
pada tahun 2011. Hart pernah kewalahan menerima pesanan sehingga pemesan baru mendapatkan kiriman produknya dalam dua minggu, Hart pun memutar otak, dan mendapatkan jalan keluarnya dengan menambah pegawai dan menyewa tempat yg lebih luas untuk produksi.
Hart sangat senang mengendalikan perusahaannya dan membuat keputusan-keputusan kemudian melihat hasilnya
Hart memulai bisnisnya saat melihat adik perempuanya, Camryn, menjual lilin beraroma bagi wanita untuk pengumpulan dana sekolah.
menemukan aroma yg diinginkan bukan lah hal yg mudah bagi hart. dia mencoba berbagai formula, terus-menerus sampai berhasil menemukan "ManCan" yg sekarang ini.
produk pertama Hart dibawa oleh ayah dan ibunya ke kantor, ternyata teman-teman kerja mereka menyukainya dan membeli lilin beraroma rumput segar. bisnis Hart pun semakin berkembang. pertama kali memperkenalkan "ManCan" ke seluruh Amerika serikat pada talk show
pada tahun 2011. Hart pernah kewalahan menerima pesanan sehingga pemesan baru mendapatkan kiriman produknya dalam dua minggu, Hart pun memutar otak, dan mendapatkan jalan keluarnya dengan menambah pegawai dan menyewa tempat yg lebih luas untuk produksi.
Hart sangat senang mengendalikan perusahaannya dan membuat keputusan-keputusan kemudian melihat hasilnya
2. Alina Morse
Alina Morse memulai bisnisnya di usia 9 tahun. ide membuat permen yg tidak merusak gigi ini muncul saat ia ke bank bersama ayahnya. seorang teller menawari Alina sebuah permen. tapi ayah melarang Alina untuk mengambilnya. ayah Alina bilang gula tidak baik untuk kesehatan gigi.
alina berpikir "kenapa gula tidak sehat untuk gigi?. bagaimana kalau aku membuat permen yg tidak merusak gigi!". Alina pun mengajak ayahnya untuk membantunya membuat permen yg tidak merusak gigi.
dengan dukungan ayahnya, Alina berusaha mewujudkan ide itu. ayah alina dan Alina sendiri mencari informasi secara online dan bertanya kepada dokter gigi dan ahli higenis. lalu mereka mengumpulkan bahan-bahan dan melakukan berkali-kali percobaan sampai berhasil.
ayah alina adalah orang yg paling banyak membantu Alina dalam mengerjakan proyeknya. mereka mendisain kemasan produk permen yg kemudian di beri nama "Zollipops".
setelah mengadakan presentasi dan menyediakan sampel kepada whole Foods Market, akhirnya produk itu diterima dan siap diperjual belikan.
3. Yasa Singgih
Saat masih duduk di bangku SMP, Ayah Yasa masuk Rumah Sakit dikarenakan terkena serangan jantung yang menyumbat keempat pembuluh darahnya. sang Ibu kemudian memutuskan untuk Operasi Ring, namun Sang Ayah menolahnya dan lebih memilih mengunakan uangnya untuk keperluan sekolah anak-anaknya. Momen itu menjadi titik balik yg mengubah hidup Yasa Singgih
Yasa mulai mencari uang sendiri, ia bekerja paruh waktu dibeberapa EO milik temannya dan menjadi MC dibeberapa acara ulang tahun,perlombaan,talk show,hingga seminar.
pada usinya yg ke-15 tahun ia mulai berjualan lampu hias secara oline, namun tak lama kemudian uasaha lampu hiasnya tutup lantaran dikarenakan ditributor tidak dapat membarikan barang lagi.
akhirnya pada usianya yg ke-16 ia memustuskan untuk membuat usaha dalam bidang fashion melalui orang tua dari teman baiknya yg mempunyai usaha konveksi, ia akhirnya tertarik berjualan kaos Ia mencoba membuat desain gambar sendiri untuk kaos, walaupun ia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali mengenai seluk beluk kaos ataupun desain.namun saat menjual sayangnya kaos yg dijualnya tidak laku.Lalu, ia belajar lagi bagaimana caranya berjualan kaos sehingga .akhirnya ia memutuskan untuk mengambil barang di Tanah Abang. akhirnya ia memutuskan untuk membuat online-shop dan memberi nama online-shopnya Men's Republic. Usaha fashionnya sempat naik daun [terkenal] sehingga punya cukup modal untuk membuka usaha baru di bidang kuliner.Dia membuka bisnis minuman yang diberi nama “Ini Teh Kopi” di tahun 2012, sebuah usaha kedai menjual minuman kopi duren di kawasan Kebun Jeruk. Sekitar enam bulan kemudian ia sudah membuka cabang baru tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan. Namun sayangnya bisnis baru yang ia kelola tersebut mengalami kebangkrutan yang membuatnya menderita kerugian hingga Rp100 juta. Pada tahun 2013, ia memutuskan untuk menutup kafenya, dan bahkan bisnis kaosnya pun juga turut dihentikan. Kebangkrutan yang dialami tidak membuat Yasa putus asa dalam berbisnis. setelah Ujian Negara usai, ia bangkit lagi dengan bisnis fashion-nya. Kali ini ia bangkit dengan konsep yang jelas juga dengan perencanaan bisnis yang tersusun rapi.Datang dengan konsep membuat brand fashion yang khusus untuk remaja pria, Pada awalnya, Yasa hanya menjual sepatu kasual untuk pria. Namun semakin besar usahanya membuatbrand yang ia kelola semakin menawarkan produk yang beragam. Saat ini, Men’s Republic menjual produk celana dalam, jaket, dan juga sandal untuk pria.Kini, produk Men’s Republic telah menjual 500 buah pasang sepatu per bulan. Tanpa ada pabrik Yasa mampu menghasilkan omzet ratusan juta rupiah. Dari usaha tersebut ia mampu mendapatkan laba bersih 40%. Tak puas pada produknya sekarang, masih ada pemikiran dibenaknya untuk menjual produk ikat pinggang, dan celana. Yang paling pasti adalah ia akan terus mematangkan konsep bisnis sambil berjalan.
OKE..guys sekian dulu ya info nya semoga blog ini sangat bermanfaat bagi kalian \( ' v ' )/
bye...bye...
Keep smile, Keep spirit & To be "the Winner"
Saat ini pelanggan merek Men’s Republic sudah ada di seluruh kota besar Indonesia dan juga luar negeri, seperti Hong Kong, Makau, Taiwan, Malaysia, Filipina, hingga Nigeria, dengan omzet berkisar Rp200 juta setiap bulannya
4. MOZIAH BRIDGES
Dalam tiga tahun terakhir, sementara teman-teman sekelasnya
mengerjakan pekerjaan rumah dan
bermain olahraga, Moziah Bridges membangun
bisnis $ 150.000. Itu benar - dia memulai bisnisnya ketika dia berumur 9
tahun. Belum remaja, Bridges sekarang memiliki lima anggota staf dan telah
menerima banyak perhatian media, dari penampilan di acara TV Shark Tank hingga
fitur di majalah O dan Vogue."Saya suka memakai dasi kupu-kupu, karena mereka
membuat saya terlihat bagus dan merasa baik," tulis Bridges di situs webnya.
"Merancang dasi kupu-kupu yang berwarna-warni hanyalah bagian dari visi
saya untuk membuat dunia menjadi tempat yang menyenangkan dan lebih
bahagia.".Pernah menjadi fashionista, dia menikmati gaya dari usia
muda. Pada usia empat tahun, Bridges mengenakan jas dan dasi sebisa mungkin dan
bersikeras untuk berpakaian sendiri.
Bisnisnya, Mo's Bows, lahir dari cintanya untuk dasi
kupu-kupu dan ketidakpuasannya dengan pilihan yang tersedia untuk anak-anak
seusianya. Bahkan lebih buruk daripada pemilihan warna yang buruk, semuanya
adalah klip-klip - Bridges yakin pria sejati harus mengikat ikatan mereka
sendiri. Neneknya mengajarinya menjahit dengan tangan dan menggunakan mesin
jahit, menggunakan sisa untuk membuat dasi favoritnya.
Dalam beberapa bulan, dia telah menciptakan koleksi sendiri
lebih dari dua lusin dasi kupu-kupu. Teman dan keluarga jatuh cinta dengan
ciptaannya. Jembatan-jembatan meningkatkan produksinya, merapikan ikatan pita
rapi dari kain-kain vintage neneknya dalam berbagai cetakan bunga dan Afrika,
dan bahkan potongan-potongan gaun taffeta tua. Word of mouth bekerja sihirnya, dan segera Bridges menerima
pesanan melalui Facebook dan menjualnya di toko Etsy miliknya sendiri. Ketika
permintaan meningkat, ibu, nenek, dan anggota keluarga lainnya datang untuk
membantu produksi.
Hari ini, masing-masing dasi kupu-kupu masih dijahit dari
awal, meskipun Bridges telah meluas dari bahan-bahan vintage menjadi wol dan
ginghams, dengan garis-garis satin dan sutera formal. Ikatan busurnya tersedia
di webstore sendiri, di Etsy, dan di butik-butik di seluruh Texas, Carolina
Selatan, dan Tennessee.Ketika ditanya siapa model perannya, dia mengatakan dia
mendongak ke Daymond John, yang menjadi mentornya sebagai hasil dari penampilan
Shark TankJika keberhasilan awalnya dalam bisnis tidak cukup, Bridges
juga menjadi semacam filantropis muda. Musim panas ini, ia menyumbangkan $
1.600 untuk mengirim 10 anak dari kota asalnya, Memphis ke Kamp Musim Panas
Glenview. Dalam sebuah posting di blognya, Bridges menulis,
"Memphis menduduki peringkat tertinggi kelaparan anak, kebanyakan
anak-anak hanya mendapat makanan ketika sekolah sedang berlangsung. Di pusat
komunitas, anak-anak mendapatkan makanan dan waktu bermain. Memberikan kembali
kepada saya masyarakat benar-benar membantu saya merasa rendah hati. Itu juga
membuat saya tersenyum karena saya melihat anak-anak lain tersenyum dan
menikmati perkemahan. "
Apa yang berikutnya untuk kidpreneur inspirasional ini?
Dalam wawancara baru-baru ini, Bridges mengatakan dia ingin kuliah dan memulai
garis pakaian penuh pada saat dia berusia 20 tahun.
Dia sudah tahu semuanya, teman-teman; Moziah Bridges
memiliki kehidupan yang bahagia dan penuh warna yang dipenuhi dengan kesuksesan
bisnis, kebaikan sosial, keseimbangan kehidupan kerja-sekolah, dan tujuan yang
solid untuk masa depan. Dan dia masih tidur pukul 8:30 setiap malam!
Keep smile, Keep spirit & To be "the Winner"
.
Comments
Post a Comment